New Years!

Moment-moment dalam hidup seringkali ditandai spesial dengan kalender tahunan Masehi. Begitupun saya yang kali ini mencoba flashback di tahun 2014, dan mencoba berharap untuk tahun 2015.

Tahun 2014 dimulai dengan moment Ujian Pendadaran di bulan Januari, lanjut moment Wisuda di bulan Februari. Saya sudah wisuda lho, haha (menjawab seorang teman yang mempertanyakan apakah saya sudah wisuda atau belum). Bulan Maret saya wisata bersama keluarga. Bulan April saya ikut Jobfair UGM. Bulan Mei-Juni-Juli-Agustus lebih sering dihabiskan dengan mengikuti panggilan tes-tes kerja di Jogjakarta. Bulan Agustus akhir saya dapat panggilan untuk mengikuti Diklat Prajabatan PLN untuk angkatan ke 42.

Pertengahan tahun hingga akhir tahun saya habiskan sebagai siswa prajabatan PLN, dengan ikut Bela Negara di Pusdikajen Lembang, mengikuti Materi Pembidangan di Transmission and Live Maintenance Academy (TLM) Udiklat PLN di Semarang dan akhir Bulan November saya berangkat On the Job Training (OJT) di kota Makassar, masih dengan status siswa prajabatan.

Konro bakar, Coto Makassar, Palubasa, dan makanan khas Makassar sudah saya cicipi. Pesisir Losari, snorkling di Pantai Samalona, trus pasir putih Tanjung Bira Bulukumba, snorkling lagi di LiukangLoe, menghabiskan malam tahun baru di Gardu Induk Panakukkang jadi penutup akhir tahun 2014.

Moment hidup selanjutnya adalah SK Penempatan.

Suka tidak suka, mau tidak mau, memang nasib penempatanlah yang menjadi titik start awal kehidupan bagi saya dan siswa prajabatan lainnya. Kalo kata teman, angkatan 43 yang masih pembidangan, “prepare for the worst, pray for the best”. Tiada doa yang usai hingga nafas terhenti, selalu memanjatkan harapan pada Allah bahwa segala sesuatunya yang telah ditakdirkan adalah sebaik-baik skenario bagi saya.

Makassar

Belanja Online

Dewasa ini, berbelanja online merupakan sebuah kemudahan bagi konsumen. Pada awalnya saya ragu belanja online dapat memuaskan konsumen, ya karena pembeli tidak dapat menyentuh barang yang akan dibeli. Kualitas barang yang kurang sesuai dengan spesifikasi, atau karena minimnya informasi suatu produk yang ditawarkan adalah hal lumrah dalam dunia online store. Belum lagi keterlambatan pengiriman dari jasa agen sendiri seringkali membuat was-was pembeli, terutama pembeli pemula. Pembeli pemula harusnya tidak mudah percaya pada online store yang menawarkan barang dengan harga yang murah dibandingkan harga yang beredar di pasaran.  Membaca testimoni konsumen terhadap online store adalah wajib hukumnya. Banyak sekali jalan untuk masyarakat berbelanja melalui online store, mulai dari forum-forum, alamat website toko online, hingga dari media social.

Saya sudah berbelanja di 3 online store yang masing-masing menjual produk yang berbeda. Mulai dari kaos, sepatu, hingga smartphone. Dari pengalaman tersebut, untungnya saya termasuk pembeli yang beruntung. Produk yang saya beli sesuai dengan ekspektasi, dan tidak membutuhkan waktu pengiriman yang lama. Btw, lokasi saya saat ini adalah di kos, alias di Yogyakarta. Semakin tinggi harga barang yang dibeli oleh konsumen, maka pembeli akan merasa was-was. Ya itu saya rasakan ketika membeli sebuah smartphone dengan harga hampir 2jt rupiah. Pesan hari jumat, lalu pas hari senin barang sudah sampai di alamat. Untuk barang elektronik akan lebih mudah karena spesifikasinya tentu sudah tertulis jelas dalam info produk. Untuk pembelian barang yang dipakai, contohnya kaos dan sepatu, agak susah dalam hal ukuran.

Untuk kaos, biasanya toko online menyediakan size chart, nah patokannya ambil dari situ aja. Belum tentu kaos L merk A sama dengan kaos L merk B. Ini contoh dari size chart :

 Image

Sepatu, misalnya saya memiliki 2 sepatu dengan merk yang sama. Tetapi sepatu A terasa lebih sempit dibandingkan dengan sepatu B meskipun ukurannya sama-sama 11 US. Ini perlu dicermati sebelum membeli sepatu. Biasanya, info fit to size sepatu saya dapatkan dari situs resmi merk sepatu tersebut, atau dari forum-forum sneaker di internet. Sepatu A yang saya maksud tadi adalah sepatu Nike 6.0 Mogan Mid 3, dan sepatu B adalah Nike Roshce Run Hyperfuse. Keduanya memiliki ukuran yang sama, yaitu 11 US/10 UK. Tetapi sepatu Nike Mogan Mid 3 tadi lebih pas untuk kaki dengan ukuran 10 US.

Image

 

Menurut saya, hal ini disebabkan oleh konstruksi dari sepatu tersebut. Nike Mogan Mid didesain dengan tema impact, yaitu untuk menahan hentakan sehingga lebih kuat dan tebal. Sedangkan sepatu Nike Rosche Run lebih cenderung sepatu comfy, alias mengutamakan kenyamanan sehingga lebih tipis dan lentur. Sebagai perbandingan, sepatu Nike SB S Janoski saya yang berukuran 11 US, memiliki ukuran yang sama dengan Nike Rosche Run, jadi yang beda emang kasus Nike Mogan Mid 3 aja.

Memang untuk sepatu saya sarankan untuk membeli sepatu dengan mendatangi tokonya, dicoba, dan tentu dicocokkan dengan uang yang anda punya. Apabila memutuskan untuk membeli secara online, saya ingatkan untuk selalu membaca testimony dari online store, membaca review produk yang akan anda beli, serta berdoa agar barang anda dapat dengan cepat sampai ke tangan anda.

22

Momen-momen saat mapan turu seringkali memberi inspirasi, atau sekedar wacana yang bahkan ga kepikiran sama sekali ketika beraktifitas di siang hari.  Entah itu lewat Candy Crush, Pokopang, atau bahkan sekedar membaca chatting history di Whatsapp. Sama halnya dengan apa yang dipikirkan pagi ini. Tahun 2014, 2015, dan 2016 sepertinya akan menjadi tahun-tahun penting dalam hidup saya.

Graduated, Employed, Married.

Some people say,  di usia 20an merupakan pondasi, di mana keputusan-keputusan yang dibuat pada saat itu, berkemungkinan menghasilkan keberhasilan, atau bahkan penyesalan di usia tua nantinya. Well, I’m still 22, but now I realize, that 20’s are happening in a quick pace.

Mungkin sudah waktunya melakukan perencanaan jangka menengah dan jangka panjang.

🙂

bersyukur

di sela-sela keluhanmu itu, ada bagian di mana orang lain berharap ada di posisi tersebut, be thankful

Ayolah, emang terkadang hal-hal umum seperti ini yang justru sering dilupakan. Mengeluh itu manusiawi kok, cuma ya itu, sebisa mungkin jangan sampe terdengar oleh orang lain, yang mungkin tidak seberuntung orang yang mengeluh.

Bismillah

whiteboard

Di saat proses pengerjaan skripsi hampir selesai.

Q : “Kenapa harus segera nikah ?”

A : “Ya ngapain berlama-lama.” “Toh, calonnya InsyaAllah sudah ada” ( ˘ з˘ )♬♪ *siul-siul*

Q : “Ciyus , Bar ?”

A : ” Berdoa aja deh.” └(˘.˘└) *ya Allah*

 

p.s Thanks for having me in your dream 🙂